Jalan Setapak yang Terlupakan
August 16, 2024
Di tengah hutan lebat yang dikelilingi pohon-pohon tinggi menjulang, terdapat sebuah jalan setapak kecil yang hampir tertutup oleh semak belukar. Jalan ini pernah menjadi rute ramai yang dilalui penduduk desa kecil bernama Cendana. Namun seiring waktu, jalan tersebut terlupakan, dan kini hanya dijadikan tempat bermain bagi hewan-hewan hutan.
Suatu hari, seorang gadis bernama Raya, yang baru saja pindah ke desa Cendana bersama keluarganya, merasa penasaran dengan keberadaan jalan setapak yang terlihat samar dari jendela kamarnya. Dalam hatinya, ia merasa ada sesuatu yang menarik di balik rimbunnya dedaunan. Dengan keberanian yang besar, Raya memutuskan untuk menjelajahi jalan tersebut.
Saat melangkah di atas jalan setapak, Raya merasakan suasana yang berbeda. Bunyi gemerisik dedaunan dan nyanyian burung mengiringinya, seolah alam menyambut kedatangannya. Di sepanjang jalan, dia menemukan bunga-bunga liar yang berwarna cerah dan kupu-kupu yang menari-nari di sekelilingnya. Setiap langkahnya membawa rasa ingin tahunya semakin mendalam.
Setelah berjalan beberapa saat, dia menemukan sebuah reruntuhan tua yang penuh lumut. Jendela dan pintu kayunya yang usang seolah menceritakan kisah-kisah lama tentang kehidupan yang pernah ada di sana. Dengan hati-hati, Raya mendekati bangunan itu, yang ternyata adalah sebuah rumah kecil milik seorang penyair yang terkenal pada masanya. Dalam sepucuk surat yang ia temukan di antara bata-bata yang retak, tertera ungkapan rindu sang penyair akan kedamaian yang ia dapatkan saat menyendiri di hutan ini.
Terinspirasi oleh penemuan ini, Raya memutuskan untuk menghidupkan kembali jalan setapak yang terlupakan. Dia mulai mengajak teman-temannya untuk bersama-sama membersihkan jalan tersebut dari semak belukar dan sampah. Secara perlahan, jalan tersebut kembali dapat dilalui. Kini, tempat itu menjadi destinasi baru bagi anak-anak desa Cendana dan tetap dikenang sebagai tempat kedamaian dan keindahan alam.
Jalan setapak yang dulunya terlupakan kini kembali menemukan jiwanya, berkat keberanian seorang gadis kecil yang melihat keindahan di antara reruntuhan dan hutan lebat. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang terlupakan di desa Cendana.
—
**Deskripsi Gambar:**
Gambar menggambarkan jalan setapak kecil yang dikelilingi oleh hutan lebat dengan semak-semak hijau dan pohon-pohon tinggi. Jalan tersebut tampak samar, dengan sinar matahari yang menembus celah-celah dedaunan, menciptakan suasana magis. Di sisi jalan, terdapat bunga-bunga liar berwarna cerah dan kupu-kupu yang terbang, memberikan sentuhan kehidupan dalam hutan yang tenang. Di latar belakang, tampak siluet sebuah reruntuhan tua yang dikelilingi lumut, menambah nuansa misterius dan kisah yang tersimpan di dalam hutan.