ID Times

situs berita dan bacaan harian

Penjaga dari Lubang Hitam

Di sebuah galaksi jauh di luar angkasa, di mana bintang-bintang berkelap-kelip seperti permata dalam lautan yang gelap, terdapat sebuah lubang hitam raksasa yang dikenal sebagai Lubang Hitam X 47-23. Seluruh sistem bintang mengorbit di sekitarnya, terperangkap dalam tarikan gravitasi yang sangat kuat. Namun, di dalam lubang hitam tersebut, terdapat sebuah dunia yang tidak terlihat oleh mata manusia: Dunia Penjaga.

Dunia ini dihuni oleh makhluk-makhluk ethereal, yang dikenal sebagai Penjaga. Mereka bukanlah makhluk fisik yang bisa dilihat oleh indera, melainkan entitas energi murni yang terjalin dengan pancaran cahaya. Tugas mereka adalah menjaga keseimbangan alam semesta, memastikan bahwa tidak ada kekacauan yang muncul dari tarikan lubang hitam yang menggerogoti ruang dan waktu.

Salah satu Penjaga yang paling kuat adalah Astera. Ia memiliki cahaya biru cerah yang mengelilinginya, seolah-olah langit malam bergetar di sekelilingnya. Astera tahu betul tanggung jawab yang diembannya, dan ia bekerja keras untuk menjaga harmoni di Dunia Penjaga. Namun, belakangan ini, Astera merasakan adanya keanehan. Energi dari lubang hitam semakin meningkat, membangkitkan getaran kehampaan yang mulai mengguncang intinya.

Suatu malam, saat Astera merenungi cakrawala gelap, ia mendengar suara gemuruh. Suara itu adalah gejolak dari ruang baru yang terbentuk di dalam lubang hitam. Dalam ketakutan, Astera menyadari bahwa sesuatu yang tidak biasa telah terjadi, dan dia harus segera menyelidiki sumber ancaman ini. Dia berkonsentrasi, lalu memutuskan untuk melakukan perjalanan melintasi dimensi, menuju pusat lubang hitam.

Setiba di sana,Astera mendapati sebuah makhluk misterius yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Makhluk itu tampak setengah manusia dan setengah bayangan, dengan mata yang berkilau seperti bintang jauh. “Aku Vortex,” makhluk itu memperkenalkan diri. “Aku adalah anak dari gelap, dan aku datang untuk mencari kekuatan yang tersembunyi dalam lubang hitam ini.”

Astera merasakan ancaman dalam kata-kata Vortex. Dia tahu bahwa makhluk ini berencana untuk memanfaatkan energi gelap lubang hitam tersebut dan mengubah seluruh alam semesta menjadi kekacauan. “Vortex, energimu tidak seharusnya berada di sini. Lubang hitam adalah penjaga seimbang, dan kamu akan merusak semuanya,” ujar Astera dengan suara tegas.

Vortex hanya tertawa, suaranya bergema di dalam ruang hampa di sekitar mereka. “Seimbang? Atau mungkin ini adalah kesempatan untuk menciptakan tatanan baru? Aku dapat mengubah segalanya menjadi kekuatan yang jauh lebih besar,” ucapnya dengan penuh kepuasan.

Astera tidak bisa membiarkan ini terjadi. Dia berusaha memfokuskan energinya untuk menghentikan Vortex, tetapi saat dia melakukannya, Vortex mengeluarkan gelombang kekuatan yang membuat Astera terjatuh. Dalam prosesnya, Astera terlempar jauh ke dalam darkness yang melingkupi lubang hitam itu.

Dalam keputusasaannya, Astera teringat akan ajaran para Penjaga yang telah datang sebelum dirinya. Cinta dan harmoni adalah kunci untuk mengalahkan kegelapan. Ia menyadari bahwa dia membutuhkan lebih dari sekadar kekuatan fisik untuk mengalahkan Vortex. Dia harus mencari dukungan dari Penjaga lain.

Mendapati kekuatannya kembali, Astera perlahan-lahan melakukan pemanggilan. Dalam sekejap, lumuran cahaya biru dan putih muncul, membentuk konsentrasi energi di sekelilingnya. Para Penjaga tampil satu per satu, berbondong-bondong menolong Astera untuk melawan Vortex.

Bersama-sama, mereka membentuk cahaya pelindung yang menampung kekuatan Vortex. Namun, Vortex semakin serius dan mulai meluncurkan serangan yang lebih dahsyat. Akibatnya, sisa-sisa kekuatan dari Penjaga mulai berpindah ke Energi Hitam: jalur yang berbahaya dapat menghancurkan semuanya jika dibiarkan terlalu lama.

Astera, dengan tekad yang kuat, mengingat kembali pada ajarannya. “Kita bukan hanya penjaga energi murni, kita adalah cahaya yang saling terikat. Jika kita bersatu, tidak ada kekuatan gelap yang dapat mengalahkan kita!” serunya kepada para Penjaga yang lainnya.

Mendengarkan kata-kata Astera, para Penjaga mulai berkumpul, bergandeng tangan dalam formasi lingkaran. Energi mereka bersatu, menyatu dalam ikatan yang sangat kuat. Dalam embun cahaya yang terbit, mereka mulai menyalurkan sebagian dari kekuatan mereka ke arah Vortex.

Ruang di sekitar mereka meledak dengan cahaya, menyinari kegelapan yang menyeramkan. Vortex, yang tengah berusaha menguasai energi, mulai merasa tertekan oleh kekuatan kolektif yang dibentuk oleh para Penjaga. “Apa ini?! Kekuatan apa yang kau miliki?” teriak Vortex saat terlihat jelas ketakutan di matanya.

Astera dan para Penjaga mengalirkan energi mereka ke dalam serangan terakhir. “Kami adalah Penjaga,” seru Astera, “Kami tidak akan membiarkan kegelapan mengalahkan kami.” Dengan satu gerakan, mereka melepaskan energi yang penuh kasih dan harmoni, menciptakan gelombang yang menaklukkan kekuatan Vortex.

Dalam sekejap, kekuatan tersebut memantulkan kegelapan menjadi cahaya. Vortex, yang tak bisa menahan tekanan itu, terpelanting kembali ke dalam gelap, menghilang selamanya. Kedamaian kembali ke Dunia Penjaga, sementara energi lubang hitam menjadi stabil.

Astera mengalihkan pandangannya ke para Penjaga lainnya, “Ini adalah pelajaran berharga. Kita harus selalu ingat, meski kegelapan terkadang datang, cahaya dalam persatuan kita akan selalu lebih kuat.” Semua Penjaga setuju, dan dari hari itu, mereka berjanji untuk selalu menjaga dan melindungi alam semesta dari ancaman gelap.

Setelah kejadian itu, Astera mengawasi Lubang Hitam X 47-23 dengan penuh perhatian. Dia tahu bahwa ancaman mungkin akan datang kembali, tetapi dia tidak merasa sendirian lagi. Mereka telah bersatu, menjadi satu cahaya yang tidak terpisahkan. Bersama, mereka adalah Penjaga dari Lubang Hitam, pelindung keseimbangan alam semesta.

### Deskripsi Gambar untuk Artikel

Gambar tersebut menunjukkan pemandangan galaksi yang menakjubkan dengan bintang-bintang berkelap-kelip latar belakang gelap. Di tengah gambar, ada sebuah lubang hitam berbentuk lingkaran hitam dengan semburan cahaya biru dan putih yang keluar dari tepiannya, menciptakan dorongan energi yang indah. Di sekitar lubang hitam, terdapat entitas transparan yang bersinar dengan warna-warna cerah – mewakili para Penjaga. Sementara itu, di sudut gambar, sosok gelap misterius dengan mata berkilau tampak terombang-ambing dalam kegelapan, menggambarkan Vortex. Gambar itu menciptakan suasana yang misterius dan epik, mencerminkan perjuangan antara cahaya dan kegelapan.

### Penjaga dari Lubang Hitam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *