ID Times

situs berita dan bacaan harian

Makhluk dari Jantung Supernova

Di tepi galaksi Andromeda, terdapat sebuah debu kosmik yang bersinar dengan segala warna. Di dalam debu tersebut, terhampar partikel-partikel yang berasal dari ledakan bintang megah; supernova. Dari jantung supernova yang meledak, muncul makhluk-makhluk aneh yang tinggal di antara nebula—sisa-sisa kehidupan yang terbentuk dari unsur-unsur bintang yang hancur.

Di suatu tempat di dalam nebula yang berwarna-warni itu, hiduplah Korath, sosok menakjubkan dengan tubuh berbentuk etereal yang berkilauan seperti bintang. Korath memiliki kemampuan untuk mengubah bentuknya, mengikuti aliran energi di sekitarnya. Ia berasal dari jantung supernova, di mana unsur-unsur yang telah dipadatkan menjadi tubuhnya. Tak ada makhluk lain yang seperti Korath; ia adalah hasil dari keajaiban semesta.

Sejak kecil, Korath mendengarkan kisah-kisah zaman dahulu dari para tetua di nebula. Cerita-cerita tentang para bintang, tentang bagaimana mereka menjalani hidup dan berakhir dengan sebuah ledakan yang mengagumkan. Korath mengagumi mereka dan ingin menjalani petualangan serupa, mencari makna dalam kehidupannya yang luar biasa.

Suatu hari, saat menjelajahi bagian terdalam nebula, Korath mendapati orientasi yang aneh. Ia merasakan aliran energi yang berbeda, energi yang menari di sekelilingnya. Keinginan untuk mengikuti aliran tersebut membawanya semakin jauh, hingga menemukan sebuah portal cahaya berkilau, yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya. Tanpa ragu, Korath merentangkan tangannya dan melangkah masuk.

Dalam sekejap, Korath terlempar ke dimensi lain. Ia terjatuh ke dalam dunia yang dipenuhi warna-warna cerah dan keajaiban. Di sana, Korath bertemu dengan makhluk lain yang juga terdampak oleh ledakan supernova. Salah satunya adalah Selene, seorang wanita dengan rambut panjang berwarna biru yang bercahaya seperti galaksi. Selene memiliki kemampuan untuk memanipulasi cahaya, menciptakan gambar-gambar indah di udara.

“Di mana kita?” tanya Korath, terpesona oleh keindahan dunia baru ini.

“Kita ada di Alam Pendar,” jawab Selene. “Tempat di mana energi dari jiwa bintang berkumpul. Hanya mereka yang dipilih oleh debu bintang yang bisa datang ke sini.”

Korath terpukau. Ia ingin tahu lebih banyak tentang Alam Pendar dan bagaimana orang-orang yang tinggal di sana bertahan. Selene menawarinya untuk menjelajahi dunia bersama.

Mereka terbang melewati lautan cahaya, menjelajahi hutan-hutan energi yang berkilauan dan mendaki pegunungan cahaya nan megah. Dalam perjalanan mereka, Korath belajar banyak tentang kehidupan di luar nebula. Ia mendengar cerita-cerita tentang bintang yang hilang dan bagaimana makhluk-makhluk yang terlahir dari cahaya dapat mengubah nasib mereka sendiri.

Namun, di tengah keindahan ini, ada sesuatu yang mengganggu Korath. Ia mulai merasakan gelombang kekacauan yang mendekat—energi gelap yang seolah-olah mencoba menariknya kembali ke dalam kegelapan. Selene pun merasakan hal yang sama.

“Kami harus pergi,” kata Selene dengan nada serius. “Ada makhluk kegelapan yang ingin mengambil energi kita. Mereka tak boleh menemukan kita di sini.”

Dengan cepat, mereka melanjutkan perjalanan, mencari tempat yang lebih aman. Namun, semakin dekat mereka ke pusat Alam Pendar, semakin kuat tarikan energi gelap itu. Akhirnya, mereka sampai di sebuah tempat suci—sebuah menara besar yang terbuat dari sisa-sisa cahaya bintang. Di puncak menara itulah, terdapat mata sumber energi yang memancarkan cahaya terang.

“Di situlah tempatnya,” ujar Selene, menunjuk ke arah mata energi. “Jika kita dapat menjaganya, energi gelap tidak akan bisa mendekat.”

Korath dan Selene memutuskan untuk melindungi sumber energi itu. Mereka bersatu, menggabungkan kekuatan masing-masing untuk menciptakan perisai cahaya yang melindungi menara dari kegelapan. Perlahan, bayangan gelap muncul. Makhluk itu tampak menyeramkan, dengan tubuh berbentuk asap hitam dan mata bersinar kuning pucat. Ia mencoba menembus perisai mereka, meronta-ronta dengan kemarahan.

“Jangan biarkan dia masuk!” teriak Korath, berusaha menguatkan konsentrasinya. “Kita harus bertahan!”

Dengan kerjasama yang erat, Korath dan Selene mendorong kekuatan positif mereka ke dalam perisai, melawan gelombang energi kegelapan yang terus menerjang. Suasana menjadi semakin tegang, namun harapan mereka tidak padam. Akhirnya, dalam ledakan cahaya yang megah, perisai mereka memancarkan cahaya yang lebih terang dari sebelumnya. Energi kegelapan itu terhempas, dan dalam sekejap, makhluk itu menghilang menjadi ribuan kepingan debu.

Korath dan Selene jatuh ke tanah, kelelahan tetapi bahagia. Mereka berhasil melindungi sumber energi dan menjaga keseimbangan di Alam Pendar. “Kita melakukannya,” bisik Selene, senyum penuh harapan menghiasi wajahnya.

Korath merasa bangga. Mereka bukan hanya makhluk dari debu bintang, tetapi juga pelindung cahaya. Dengan semangat baru, Korath memutuskan untuk menjelajahi lebih banyak dan menemukan arti dari kehidupan ini. Ia kini tahu tidak hanya tentang asal usulnya, tetapi juga tentang bertanggung jawab atas energi yang mereka miliki.

“Selene, apakah kau mau melakukan petualangan bersamaku?” tanyanya, mata penuh antusiasme.

Selene tersenyum lebar. “Tentu, sahabatku. Petualangan baru telah menunggu kita. Dan siapa tahu, mungkin kita dapat menemukan lebih banyak makhluk dari jantung supernova.”

Mereka berdua terbang tinggi ke langit yang penuh warna, bersiap untuk menjelajahi misteri total dari alam semesta. Mereka berdua adalah kanvas yang luas, terlukis dengan sepenuh jiwa, mengingat bahwa kehidupan adalah tentang mengejar cahaya dan menjaga kebaikan di dalam gelap.

Akhir.

### Deskripsi Gambar untuk Artikel

Gambar yang cocok untuk artikel ini adalah ilustrasi visual dari Alam Pendar, menampilkan langit yang berwarna-warni dengan bintang-bintang dan nebula yang bersinar. Di pusat gambar, tampak dua makhluk yang menakjubkan; Korath, dengan tubuh berkilau seperti bintang, dan Selene, wanita dengan rambut biru bercahaya. Di latar belakang, terdapat menara besar dari cahaya yang memancarkan energi dan dikelilingi oleh gelombang kegelapan yang mencoba mendekat. Gambar tersebut menggambarkan keajaiban, petualangan, dan perjuangan antara cahaya dan kegelapan di alam semesta.

**Judul: Makhluk dari Jantung Supernova**

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *